Ke Boyolali Aku kan Kembali
Nyatanya, tidak semudah itu ferguso!!!
Kembali ke Jawa Tengah setelah kurang lebih (hanya) 8 tahun menjadi citizen Jawa Timur, tak kusangka dapat merubah adat kebiasaan hidupku secara signifikan. Hal tersebut baru aku sadari belakang ini dan lumayan membuatku takjub ya. Oh ternyata bisa lho mengalami culture shock di kampung halaman sendiri.
Perbedaan yang paling terasa adalah soal, Makanan.
Ya, tidak jauh-jauh dari seputar MAKANAN
Delapan tahun dimanjakan masakan Jawa Timur yang bumbu dan rempahnya medhok penuh keberanian, beserta seluruh linangan minyak dan kolesterolnya. Apalagi setelah kemarin pindah ke Tuban, yang semua hidangannya selain berempah juga harus pedas dan asin, makin menjadi lah diri ini. Dari banyak makanan Jawa Timur yang pernah aku coba, hanya ada beberapa makanan yang masih belum berhasil ku takhluk-kan yaitu "Rujak Cingur" dan "Lontong Balap". Setelah dipikir-pikir, dua makanan itu semuanya mengandung cingoer dan petis. Nah kayaknya yang kurang "masuk" di aku itu cingur dan petisnya. Selebihnya, semua makanan adalah favoritku. Makanan Jawa Timur telah berhasil merubah pallete rasa di lidahku, memperluas arti "enak" di mulutku.
Ya meskipun kadang harus rela asam lambung naik sampai ke paru-paru. . .
Memang dalam beberapa makanan aku masih berusaha kembali ke "fitrah"-ku sebagai warga Jawa Tengah, tapi jangan tanyakan soal Teh. Teh di Boyolali jelas lebih unggul dibanding di Jawa Timur. Kental, sepet, dan manis berpadu dalam satu sesapan. Warga Solo raya memiliki cara meracik teh sendiri. Konon katanya kalau mau bikin teh yang sedap, kita harus meracik beberapa merk teh lalu diseduh jadi satu. Beda racikan maka beda juga hasilnya. Makanya setiap angkringan punya ciri khas tehnya masing-masing, sejenis resep rahasia gitu bunnn. . .
Padahal dulu ketika masih di rantau, selalu rindu makanan Jawa Tengah, seperti soto seger, bakso solo, mie ayam. Nyatanya sekarang waktu sudah di Jawa Tengah, malah kangennya bechek mentog, rawon, dan sambel terasi.
Hadduhhh ribet banget ya jadi manusiaaaa. . .
Hadduhhh ribet banget ya jadi manusiaaaa. . .
Komentar
Posting Komentar