THE AMAZING RACE : KUL > SIN
DAY-2 : 14 JUNI 2017
Hari selanjutnya, kita bangun pagi-pagi untuk pergi ke bandara supaya nggak ketinggalan pesawat ke Singapore. Sampai di Singapore, kita terkagum-kagum sama Bandara Changi, besar dan mewah (pdhl Jewel Changi juga blm ada tuh tahun segitu), toko duty free-nya juga banyak bener. Rasanya kalau suatu saat bisa balik kesana, pengen nyempetin sehari penuh untuk explore bandara. Kemaren kita buru-buru karena jadwal selanjutnya sudah menunggu. Setelah tetek bengek urusan imigrasi, kita keluar dari Changi naik MRT ke arah Raflles Place yang tiketnya dibeli pakai mesin. Sekilas info, stasiun MRT di Changi itu jauh guyssss dari imigrasi check, pokoknya fisik harus oke kalau mau explore Singapore like a local yang berbudaya jalan kaki (baca : mau irit).
Keluar Raflles Place, kita jalan kaki menyusuri Singapore River ke arah Merlion. Berjalan disepanjang jalan itu, rasanya kaya lagi jalan di negara yang jauh sekali dari Indonesia, semuanya tampak begitu "berbeda". Jangan lupa mampir untuk jajan one dollar ice cream yang jadi must try kalau ke Singapore.
Puas berpanas-panas di Merlion, kita bergerak ke Gardens by The Bay. Jadi rutenya kita naik MRT lagi ke stasiun Bayfront lalu jalan kaki lewat trowongan gitu sampai ke pintu masuk Gardens by The Bay. Dikira kan deket ya, alaaamaaakkk, ternyata itu uwooww jauhnya apalagi sambil bawa ransel. Gini nih kalau di Indonesia kemana-mana naik motor, kakiku lemah. Kita sudah pesan tiket masuk secara online sebelum trip ini, jadi disana cuma tinggal menukarkan untuk dapat tiket fisiknya.
Bahkan untuk antri tukar tiket aja, kami tak sanggup (Apakah aku saat itu sedang menghitung rumput?) |
Tiket gardens by The Bay tahun 2017 |
Di Gardens By The Bay ini sebenarnya kalau cuma sampai taman depannya itu nggak perlu bayar, tapi kalau mau masuk ke atraksi-nya yang harus bayar. Ada beberapa atraksi disana, kita pilih tiket untuk dua atraksi yaitu Flower Dome dan Cloud Forest. OCBC Skyway memang kita nggak masuk ya, karena apa? Iya bener, nggak ada budgetnya. Hahaha
Tenang, disana kita bisa sewa locker buat menyimpan ransel, atau barang tentengan lainnya, jadi bisa explore tanpa ribet bawain yg berat-berat.
Sebagain acropobian, hatiku menjerit mengingat sensasi berjalan diatas situ. |
Konon kabarnya garden by the bays itu kalau malam bagus banget. Sayangnya kita nggak nginep di Singapore karena sewa kamar hotelnya mahal. Untungnya beberapa tahun kemudian ada film Crazy Rich Asian ya, lumayan buat visualisasinya dulu. Semoga kemudian hari bisa kembali kesana bareng Jefri dan Bia ya.
OCBC Sky Way, kita cuma duduk goleran dibawahnya aja. |
Dari Gardens by The Bay, kita bergerak ke destinasi selanjutnya yaitu ke Bugis. Bugis itu semacam Little India gitu, disana ada pasar yang jual macam-macam camilan dan souvenir.
Tujuan utama kita ke Bugis adalah ke terminal bis, kita akan naik bis dari Singapore ke Johor Bahru, Malaysia. Yappp, bukan hanya bis antar kota antar provinsi, tapi ini bis antar kota antar negara. Dipikiranku bisnya akan seperti bis malam yang ada di Indonesia, ternyata lebih mirip busway. Inget banget dulu warna bisnya kuning.
Badan sudah capek ditambah AC yang sepoi-sepoi, bikin mata rasanya susah sekali diajak melek. Akhirnya aku ketiduran dan bangun sewaktu semua penumpang disuruh turun karena sudah sampai di border Malaysia-Singapore. Kita turun dan jalan ke sebuah gedung besar untuk check imigrasi. Loketnya banyak, tapi manusia yang mau di check lebih banyak lagi, jadilah kami antri lumayan lama sambil berdiri.
Setelah selesai check, kita berjalan ke belakang gedung dan antri naik bis untuk melanjutkan perjalanan.
Ternyata banyak pekerja Singapore/Malaysia yang setiap hari PP, keren kan? Koleksi tu perangko gitu, ini mereka malah koleksi passpor.
Kita sampai di Johor Bahru sudah sore dan drama pun terjadi.
Hotel yang kami pesan di gmaps memang berada dibelakang terminal, tinggal nyebrang terus jalan dikit lalu sampai, pikiran kita sesederhana itu, tapi setelah kami lihat dengan mata kepala sendiri, ternyata belakang stasiun itu adalah sebuah fly over pemirsaaa semua yang budiman, gimana cara nyebrang nyahh??? Apakah kita harus terbang?
Dengan perasaan berkecamuk, kita duduk di trotoar sambil cengo'. Mbak Mala pake acara kebelet pup, dia udah nggak bisa diajak jalan lagi. Berkilo-kilo meter dari rumah, di negara orang, kaki sudah kesemutan, kita berlima mengalami mental breakdown 😅🤣. Demi menjaga kewarasan, Mbak Farra dan Papang memutuskan memanggil taksi, sebodo amat perkara budget yang penting kita tetap hidup.
DAY-3 : 15 JUNI 2017
Rencananya, kita menginap semalam di Johor lalu besok paginya kita mampir ke Legoland dulu buat foto-foto di depannya (iya, cuma pengen foto di gerbangnya aja 😑) sebelum siangnya flight ke KLIA dan lanjut ke Surabaya. Rencana tinggal rencana, kita nggak ada yang kuat bangun pagi karena malam-nya semua "semaput" gara-gara kecapekan. Masih untung kita nggak ketinggalan flight Johor-KLIA.
Kita punya banyak free time di KLIA sebelum flight balik ke Surabaya. Jadilah aku belanja oleh-oleh dan bungkus Subway dengan daging kalkun dan olive (2017 belum ada Subway di Indonesia) lalu perjalanan ini diakhiri dengan perjamuan mevvah dengan menu laksa + es milo di Old Town Coffe.
Dengan hadirnya foto semangkuk laksa ini, artinya seri tentang The Amazing Race telah berakhir. Banyak sekali kenangan yang berkesan untukku pribadi, terbukti bahwa sampai perjalanan ini ditulis (2021) aku masih cukup ingat semua detail kejadian yang terjadi di perjalanan itu (termasuk soal dikatain "indon" sama abang2 pegawai Subway).
Terimakasih teman perjalananku waktu itu, sekarang kalau dipikir kok aku sangat merepotkan ya dulu. Semoga kalian tidak kapok ya ngajak aku jalan bersama lagiiii 😘
Salam.
Luly
xoxoxo
Komentar
Posting Komentar